Manado, (AntaraSulut) - Manager Area Kontrol Toko Sincronize, Irma Lihawa mengatakan pasca banjir bandang Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), omset usaha butik di daerah tersebut turun 50 persen.
"Pendapatan usaha butik atau toko-toko pakaian di Kota Manado mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni hingga 50 persen," kata Irma Lihawa di Manado, Jumat.
Katanya, penurunan omset ini karena musibah bencana alam tersebut juga berakibat melumpuhkan perekonomian daerah.
"Masyarakat banyak mengalami kerugian, sehingga hampir tidak ada yang datang berbelanja," kata Irma.
Kata Irma, pihaknya berharap agar ekonomi di Sulut akan cepat membaik sehingga usaha kecil dan menengah di daerah ini tidak merugi lagi.
Sementara itu, Plt Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut, Eko Siswantoro mengharapkan perbankan di daerah ini memberikan keringan kepada debitur usaha kecil dan menengah.
"Pasca banjir, banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) di Sulut mengalami musibah, sehingga kami berharap perbankan dapat memberikan keringanan baik waktu angsuran diperpanjang atau keringanan lainnya," katanya.
UKM di Sulut, katanya paling banyak terdapat di Kota Manado, Kota Bitung dan Kota Tomohon.
"Yang terkena banjir bandang paling banyak IKM di Kota Manado sehingga perlu ada perhatian khusus sehingga perekonomian berjalan lancar kembali," kata Eko.***2***
(T.K005/B/G004/G004) 14-02-2014 11:02:10
Berita Terkait
Pemkot Bitung kerja bakti bersihkan lumpur akibat banjir
Rabu, 17 April 2024 9:15 Wib
Wali Kota Bitung sebut bantuan bencana harus melalui Posko BPBD
Minggu, 14 April 2024 9:10 Wib
DWP Sulut bantu korban banjir dan longsor di Bitung
Sabtu, 13 April 2024 8:23 Wib
Pertamina Patra Niaga Sulawesi salurkan bantuan bencana di Bitung
Selasa, 9 April 2024 15:03 Wib
Sebanyak 2.889 KK terdampak banjir-longsor di Bitung
Selasa, 9 April 2024 11:53 Wib
Pemprov Sulut serahkan bantuan korban banjir dan longsor di Bitung
Senin, 8 April 2024 22:12 Wib
Pemkot Bitung gerak cepat atasi banjir - longsor
Senin, 8 April 2024 22:11 Wib
Banjir di Tolinggula Gorontalo Utara, warga butuh dievakuasi
Senin, 8 April 2024 8:31 Wib